Komponen pada Single Board Computer dan Single Board Controller

  Single Board Controller dan Single Board Computer adalah perangkat kecil yang berperan besar dalam berbagai sistem elektronik. Meski terlihat sederhana, keduanya memiliki komponen penting yang membuatnya mampu mengendalikan hingga menjalankan sistem secara mandiri.


Untuk memahami cara kerja kedua perangkat ini, berikut adalah komponen-komponen yang biasa ditemukan di dalamnya beserta fungsinya masing-masing:

A. Single Board Computer

1. Chip (Broadcom BCM2835 (CPU, GPU, DSP, SDRAM))

  • Sebagai otak utama yang mengontrol seluruh operasi Raspberry Pi generasi pertama.

  • Mengelola proses data dan komunikasi antar komponen.

  • Menyediakan platform komputasi dalam satu chip terpadu.


2. CPU (700 MHz ARM1176JZF-S core (ARM6 family))
  •  Menjalankan Instruksi: CPU mengambil perintah dari memori, menerjemahkannya, dan mengeksekusi instruksi tersebut untuk menjalankan program atau aplikasi.
  • Melakukan Pemrosesan Data: CPU melakukan operasi dasar seperti penjumlahan dan pengurangan (aritmatika) serta perbandingan (logika) untuk mengolah data sesuai instruksi.
  • Mengendalikan dan Mengoordinasikan Komponen: CPU bertindak sebagai pengatur utama, mengarahkan aliran data dan memastikan komponen lain seperti memori dan perangkat input/output bekerja secara harmonis.
  • Memproses Input Pengguna: Saat pengguna berinteraksi dengan perangkat, misalnya menyentuh layar, CPU memproses tindakan tersebut menjadi perintah yang dapat dimengerti oleh sistem.
  • Memastikan Komputer Berjalan Lancar: Dengan mengelola dan mendistribusikan sumber daya, CPU memastikan semua komponen bekerja secara efisien dan tanpa konflik. 

3. GPU (Broadcom VideoCore IV, OpenGL ES 2.0, 1080p30 h.264/MPEG- 4 AVC high profile decoder)
   
  Fungsi GPU adalah untuk memproses grafis dan melakukan komputasi paralel dalam jumlah besar secara bersamaan, seperti rendering 3D untuk gaming dan desain, serta menjalankan algoritma kecerdasan buatan (AI) dan deep learning.
  • Rendering Grafis: Membuat gambar 3D yang detail dan realistis untuk aplikasi seperti game, animasi, desain grafis, dan editing video.
  • Kecerdasan Buatan (AI): Melatih model machine learning dan deep learning dengan melakukan operasi matematika yang kompleks pada data besar secara paralel.
  • Analisis dan Simulasi: Memproses data besar untuk simulasi ilmiah, pemodelan data, dan analisis big data.
  • Pemrosesan Konten: Menangani tugas editing gambar dan video, serta aplikasi realitas tertambah (AR) dan virtual (VR).

4. Memory (SDRAM) (512 MB (shared with gpu))

  • Penyimpanan Sementara: SDRAM berfungsi sebagai ruang kerja sementara bagi prosesor untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang digunakan atau diproses.
  • Sinkronisasi: SDRAM bekerja secara sinkron dengan clock sistem komputer, memastikan transfer data yang stabil dan mengurangi penundaan dalam mengakses informasi.
  • Akses Data Cepat:  Memungkinkan CPU untuk memproses data lebih cepat, yang menghasilkan peningkatan kinerja perangkat secara umum.
  • Menyimpan Data Aplikasi: Menyimpan data dari aplikasi yang sedang berjalan, memungkinkan pengguna untuk beralih antar aplikasi dengan lebih lancar.
  • Buffering Data: Bertindak sebagai buffer untuk data yang akan dikirim ke perangkat output atau data yang masuk dari perangkat input, seperti kartu grafis dan jaringan.

5. USB 2.0 ports (2 (via integrated USB hub))

  • Koneksi Perangkat: Menghubungkan berbagai perangkat input dan output seperti keyboard, mouse, kamera, dan printer ke komputer.
  • Transfer Data: Memungkinkan data seperti foto, musik, dan dokumen ditransfer antara komputer dan perangkat lain.
  • Penyediaan Daya: Saluran daya untuk mengisi daya perangkat portabel seperti ponsel dan mengisi ulang baterai perangkat.

6. Video Outputs


  • Menampilkan Hasil Visual: Fungsi utamanya adalah menunjukkan konten visual yang telah diolah oleh komputer, seperti gambar, teks, atau video, di layar.
  • Jembatan Komunikasi: Video output berfungsi sebagai jembatan yang memungkinkan komputer "berbicara" kepada pengguna melalui gambar yang jelas dan detail.
  • Kualitas Pengalaman: Kualitas video output sangat mempengaruhi kualitas gambar yang ditampilkan, sehingga gambar yang tajam dan jernih akan meningkatkan pengalaman pengguna.


7. Audio Outputs

\
    Fungsi utama audio output adalah mengubah sinyal digital dari perangkat seperti komputer menjadi suara yang dapat didengar manusia melalui perangkat seperti speaker atau headphone. Ini memungkinkan pengguna untuk mendengarkan musik, menonton video, atau berkomunikasi dengan suara yang dihasilkan oleh komputer atau sistem audio lainnya.
 
  • Sinyal Digital: Perangkat menghasilkan atau memproses data audio dalam bentuk sinyal digital.
  • Konversi Analog: Perangkat keluaran audio, seperti sound card, mengubah sinyal digital ini menjadi sinyal analog.
  • Output ke Speaker/Headphone: Sinyal analog ini kemudian dikirimkan ke speaker atau headphone, yang akan mengubahnya kembali menjadi gelombang suara yang dapat kita dengar.

8. Onboard Storage ( SD/ MMC/ SDIO card slot)


  • Menyimpan Konfigurasi dan Pengaturan: Pada perangkat seperti mouse gaming atau konsol, onboard storage digunakan untuk menyimpan pengaturan seperti sensitivitas, binding tombol, atau preferensi pengguna, sehingga pengaturan ini dapat dibawa ke perangkat lain tanpa perlu diatur ulang.
  • Menyimpan Data Penting Perangkat: Pada sistem komputer atau mikrokontroler, onboard storage seperti cache dan register berfungsi menyimpan data operasional yang sering diakses untuk meningkatkan performa dan kecepatan pemrosesan.
  • Menyimpan Data Sistem Operasi dan Aplikasi: Pada perangkat seluler atau embedded system, onboard storage bisa menjadi tempat penyimpanan firmware, sistem operasi, dan aplikasi dasar yang diperlukan agar perangkat berfungsi.
  • Memberikan Ketersediaan Data: Data yang tersimpan di onboard storage dapat diakses secara cepat dan konsisten, karena berada sangat dekat dengan unit pemrosesan atau terpasang langsung di papan utama.
  • Memudahkan Aksesibilitas: Onboard storage memastikan bahwa data penting dapat selalu tersedia dan tidak bergantung pada perangkat penyimpanan eksternal yang bisa hilang atau rusak.

9. Onboard Network


  • Berbagi Sumber Daya:  Memungkinkan berbagai perangkat dalam jaringan (misalnya, printer, server penyimpanan) untuk diakses dan digunakan bersama oleh pengguna lain.
  • Pertukaran Data: Memfasilitasi transfer data dan informasi yang cepat antar perangkat yang terhubung, yang sangat berguna untuk kolaborasi dan kerja tim.
  • Akses Internet Bersama: Melalui koneksi jaringan, semua perangkat yang terhubung dapat mengakses internet secara simultan melalui satu koneksi.
  • Komunikasi: Menjadi sarana komunikasi antar pengguna dalam jaringan, baik melalui pesan instan, berbagi file, maupun konferensi video.
  • Konektivitas Fisik: Sebagai titik akhir fisik yang menyediakan jalur dan sirkuit listrik yang dibutuhkan komputer untuk berkomunikasi dengan perangkat lain dalam jaringan.

10. Low-level Peripherals 

   Fungsi low-level peripheral adalah melakukan abstraksi akses langsung ke register perangkat keras, menerjemahkan operasi yang kompleks seperti shifting bit dan masking menjadi fungsi yang lebih sederhana, agar driver aplikasi tidak perlu menangani detail tingkat rendah tersebut. Ini bertujuan untuk membuat kode aplikasi lebih mudah dipahami, dipelihara, dan portabel, karena perubahan pada perangkat keras hanya perlu dilakukan pada fungsi low-level itu sendiri, bukan pada aplikasi.

  • Abstraksi Perangkat Keras: Mengabstraksi detail akses register perangkat keras menjadi fungsi yang lebih mudah digunakan oleh lapisan software yang lebih tinggi.
  • Menangani Detail Register: Secara otomatis melakukan bit shifting, masking, offsetting, dan penanganan endianness yang diperlukan untuk berinteraksi dengan register periferal.
  • Pemisahan Antara Hardware dan Software: Memungkinkan aplikasi (Lapisan LL) tetap sama bahkan ketika perangkat keras (driver tingkat rendah) diubah, karena hanya driver internal yang perlu dimodifikasi.

11. Power ratings (700 mA (3.5 W))
 

   Fungsi power rating adalah untuk menunjukkan kapasitas daya maksimum yang dapat ditangani, dihasilkan, atau dikonsumsi oleh suatu perangkat listrik tanpa kerusakan. Peringkat daya ini penting untuk memilih peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, memperkirakan biaya energi, memastikan keandalan, dan mencegah kerusakan komponen akibat kelebihan beban listrik.


12. Power Source



  • Mengubah Tegangan: Mengubah tegangan listrik AC dari sumber listrik (stopkontak) menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh komponen elektronik.
  • Menstabilkan Tegangan:Menyaring dan menstabilkan tegangan agar tetap konsisten dan tidak terganggu oleh fluktuasi, sehingga arus yang masuk ke komponen tidak berlebihan atau kurang.
  • Menyalurkan Daya:Mendistribusikan daya listrik yang sudah diubah dan distabilkan ke seluruh komponen perangkat, seperti motherboard, CPU, dan hard disk.
  • Mengatur Beban:Mampu menyesuaikan output daya agar sesuai dengan kebutuhan beban perangkat yang sedang aktif atau bekerja.


B. Single Board Controller

1. Breadboard 


  • Membuat Prototipe Rangkaian Elektronik: Breadboard berfungsi sebagai fondasi untuk membuat rangkaian elektronik sementara, baik untuk tujuan percobaan, pengujian, atau pembuktian konsep.
  • Tanpa Penyolderan: Komponen elektronik dapat dirakit dan dihubungkan dengan memasukkan kaki-kaki komponen ke dalam lubang-lubang breadboard dan menggunakan kabel jumper, tanpa perlu proses penyolderan.
  • Komponen Aman dan Dapat Digunakan Kembali: Karena tidak ada penyolderan, komponen yang digunakan di breadboard tidak akan rusak dan dapat dilepas serta digunakan kembali untuk membuat rangkaian lain.
  • Fleksibilitas dan Modifikasi Cepat: Kemudahan dalam merakit dan mengubah posisi komponen membuat breadboard ideal untuk bereksperimen, mengubah konfigurasi sirkuit, dan memecahkan masalah.
  • Menghubungkan Komponen dengan Jalur Logam: Di bawah lubang-lubang breadboard terdapat jalur logam konduktif yang saling terhubung secara internal. Komponen dan kabel jumper dimasukkan ke lubang ini, dan jalur logam akan secara otomatis menjembatani koneksi antar komponen.


2. Kabel Jumper


  Kabel jumper berfungsi sebagai penghubung sementara atau permanen yang menghantarkan listrik atau sinyal untuk menyambungkan dua titik atau komponen, seperti pada sirkuit elektronik, panel, atau perangkat jaringan, sehingga memungkinkan terjadinya arus atau transmisi data tanpa perlu menyolder.


  • Dalam Elektronika dan Jaringan: Menghubungkan komponen elektronik, seperti pada papan sirkuit atau breadboard, atau perangkat jaringan seperti komputer dan router, untuk membangun sirkuit atau jaringan.
  • Sebagai Alternatif Penyolderan: Memungkinkan penyambungan komponen secara elektrik tanpa perlu menyolder, sehingga memudahkan modifikasi dan diagnostik pada sirkuit, terutama pada papan sirkuit dan selama percobaan.
  • Konfigurasi Perangkat Keras: Digunakan pada papan sirkuit cetak, seperti motherboard, untuk mengatur atau mengonfigurasi fungsi tertentu tanpa harus mengganti perangkat keras.
  • Untuk Menghidupkan Kembali Kendaraan: Dalam konteks aki mobil, kabel jumper digunakan untuk menyalurkan daya sementara dari kendaraan lain untuk menghidupkan mesin yang akinya lemah atau mati.


3. Light Emitting Diode (LED)


  Fungsi utama Light Emitting Diode (LED) adalah mengubah energi listrik menjadi cahaya tampak secara efisien. LED berfungsi sebagai dioda yang memancarkan cahaya ketika arus listrik dialirkan melaluinya, digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penerangan rumah, lampu indikator, tampilan layar elektronik, sinyal, dan komunikasi optik.

  • Mengubah listrik menjadi cahaya: Ini adalah fungsi intinya, di mana arus listrik masuk melalui chip semikonduktor LED dan menghasilkan foton (cahaya).
  • Pencahayaan: Digunakan untuk penerangan umum di rumah, industri, maupun di kendaraan.
  • Lampu indikator: Sering digunakan sebagai lampu kecil pada perangkat elektronik untuk menunjukkan status atau fungsi.
  • Tampilan layar: LED menjadi komponen penting dalam layar TV, ponsel, dan monitor untuk menampilkan gambar.
  • Komunikasi: Sebagai pemancar optik untuk mengirimkan informasi dalam sistem komunikasi.
  • Sinyal: Digunakan dalam lampu lalu lintas (traffic light) untuk memberikan sinyal visual.
  • Dekorasi: Menghasilkan cahaya dalam berbagai warna dan desain untuk keperluan dekoratif.

4. Potensiometer


   Potensiometer adalah resistor variabel tiga terminal yang berfungsi sebagai pembagi tegangan, memungkinkan pengaturan kontrol volume, penyesuaian level sinyal, dan kontrol kecepatan pada berbagai perangkat elektronik dengan memvariasikan resistansi listrik atau posisi porosnya.

  • Kontrol Volume: Mengatur besar kecilnya suara pada peralatan audio seperti mixer dan amplifier.
  • Penyesuaian Sinyal: Mengendalikan level atau kekuatan sinyal listrik dalam suatu rangkaian elektronik.
  • Pengaturan Kecepatan: Digunakan untuk mengontrol kecepatan motor atau dinamo, seperti pada semprotan elektrik.
  • Pengukuran Sudut: Sebagai sensor untuk mengukur posisi sudut suatu poros atau tuas, seperti pada robotika.

5. Push Button


    Fungsi push button (tombol tekan) adalah mengontrol atau mengaktifkan/menonaktifkan suatu mesin, sirkuit, atau perangkat dengan cara ditekan. Ketika ditekan, tombol ini dapat menyambung (ON) atau memutuskan (OFF) aliran listrik atau sinyal, yang kemudian memicu aksi seperti memulai proses, melakukan reset, mengubah pengaturan, atau memberikan input dalam sistem elektronik.


6. Servo
  

   Fungsi servo adalah untuk mengontrol dan mengatur gerakan, posisi, kecepatan, atau akselerasi suatu perangkat mekanis dengan presisi tinggi dan akurasi, menggunakan sistem umpan balik (feedback) dari sensor untuk mencapai dan mempertahankan kestabilan tugas. Motor servo banyak digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kendali gerakan yang sangat akurat, seperti robotika, otomasi industri, dan perangkat elektronik.

  •  Input Sinyal: Servo menerima sinyal kontrol yang menentukan posisi atau gerakan yang diinginkan.
  • Controller: Sinyal ini diproses oleh controller (pengendali) yang merupakan bagian dari sistem servo.
  • Aktuator: Controller mengirimkan instruksi ke motor listrik yang terhubung dengan aktuator.
  • Umpan Balik (Feedback): Sensor yang terpasang pada aktuator akan mengirimkan data posisi aktual kembali ke controller.
  • Penyesuaian: Controller membandingkan posisi yang diinginkan dengan posisi aktual dari sensor, dan melakukan penyesuaian untuk memastikan gerakan sesuai dengan perintah.

7. Modul Relay



 Fungsi modul relay adalah sebagai sakelar otomatis yang memungkinkan sirkuit berdaya rendah mengontrol sirkuit berdaya tinggi, seperti menyalakan lampu atau motor. Modul relay memperkuat sinyal kontrol yang lemah dari perangkat seperti mikrokontroler untuk mengoperasikan perangkat listrik yang membutuhkan daya lebih besar dan juga memberikan isolasi antara sirkuit kontrol dan beban, sehingga lebih aman.

  • Pengendalian Perangkat Daya Tinggi: Memungkinkan perangkat berdaya rendah (misalnya, Arduino) untuk menyalakan dan mematikan perangkat listrik bertegangan dan berarus tinggi (misalnya, lampu, motor).
  • Isolasi Sirkuit Kontrol: Memisahkan sirkuit bertegangan rendah dari sirkuit bertegangan tinggi, melindungi perangkat kontrol dari potensi kerusakan akibat lonjakan tegangan atau arus.
  • Penguatan Sinyal Kontrol: Memperkuat sinyal kontrol kecil dari mikrokontroler agar mampu mengalihkan arus yang jauh lebih besar.
  • Automatisasi: Berperan penting dalam otomatisasi, seperti dalam sistem rumah pintar untuk mengontrol pencahayaan dan peralatan lainnya, atau dalam proyek robotika untuk mengendalikan motor dan perangkat mekanis.

8. Sensor DHT11



   Fungsi sensor DHT11 adalah mengukur suhu dan kelembapan di lingkungan sekitar dan mengirimkan data digital ke mikrokontroler atau perangkat lainnya untuk diolah. Sensor ini populer karena biayanya rendah, mudah digunakan, dan mendukung berbagai aplikasi seperti otomatisasi rumah, pemantauan lingkungan, hingga peramalan cuaca.

  • Pengukuran: DHT11 memiliki komponen thermistor NTC untuk mengukur suhu dan sensor kelembapan yang resistif.
  • Konversi & Output: Chip di dalamnya melakukan konversi data analog menjadi digital dan mengeluarkannya melalui antarmuka digital (single-wire).
  • Data Digital: Data yang dikirimkan berupa sinyal digital yang berisi informasi kelembapan dan suhu, serta bit checksum untuk verifikasi data.

9. Modul Ultrasonik


  Fungsi modul ultrasonik adalah mengukur jarak dan mendeteksi objek secara non-kontak dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasonik). Modul ini memancarkan gelombang suara, menunggu pantulannya dari objek, lalu menghitung jarak berdasarkan waktu yang dibutuhkan pantulan tersebut untuk kembali ke sensor, mirip dengan prinsip sonar atau ekolokasi pada kelelawar.

  • Pancaran Gelombang: Modul mengirimkan serangkaian pulsa suara ultrasonik (di atas 20 kHz) ke arah objek.
  • Pantulan: Gelombang suara akan memantul kembali setelah mengenai objek.
  • Deteksi dan Perhitungan: Modul menerima pantulan ini dan menghitung waktu yang dibutuhkan antara pemancaran dan penerimaan kembali gelombang tersebut.
  • Penentuan Jarak: Dengan mengetahui kecepatan suara, waktu pantulan diubah menjadi jarak antara sensor dan objek.

10. Kabel USB




  Fungsi kabel USB adalah untuk menghubungkan antara Arduino Uno dengan perangkat komputer atau android (perlu OTG adapter), sebagai jalur pemrograman. Kabel USB juga berfungsi untuk memberikan sumber tegangan untuk setiap rangkaian proyek yang terhubung dengan Arduino.

  • Transfer Data: Kabel USB berfungsi sebagai saluran untuk memindahkan data antara dua perangkat yang terhubung, seperti menyalin foto dari ponsel ke komputer, atau mentransfer file dari hard drive eksternal.
  • Pengisian Daya: Kabel ini juga digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik, termasuk pengisi daya ponsel, tablet, laptop, dan perangkat elektronik berdaya rendah lainnya, berkat fitur pengiriman daya (power delivery) yang memungkinkan transfer daya yang efisien.
  • Koneksi Periferal: Kabel USB memungkinkan berbagai macam perangkat periferal, seperti keyboard, mouse, printer, dan kamera digital, untuk terhubung dan berinteraksi dengan komputer.
  • Konektivitas Universal: USB dirancang sebagai antarmuka yang universal, artinya satu jenis kabel dapat digunakan untuk berbagai jenis perangkat dan keperluan, menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi.
  • Plug-and-Play: Dengan kabel USB, perangkat dapat langsung dikenal oleh sistem komputer dan siap digunakan tanpa perlu mematikan atau me-restart komputer, memberikan kemudahan dan fleksibilitas yang lebih besar.

11. LED RGB



  Fungsi LED RGB adalah untuk menghasilkan berbagai macam warna cahaya dengan mencampurkan warna primer (Merah, Hijau, dan Biru) dalam intensitas yang berbeda. LED ini digunakan untuk pencahayaan dekoratif, suasana hati, pencitraan, layar tampilan, dan umpan balik visual pada berbagai perangkat, seperti lampu hias, pencahayaan panggung, dan komponen komputer.

  • Kombinasi Warna: LED RGB memiliki tiga LED terpisah—merah, hijau, dan biru—dalam satu paket.
  • Intensitas Berbeda: Dengan mengatur intensitas atau kecerahan setiap LED secara individual, ketiga warna dasar ini dapat dicampur untuk menciptakan hampir semua warna lain yang bisa dibayangkan.
  • Daya Tarik Visual: Mata manusia akan melihat kombinasi warna-warna tersebut, menciptakan efek warna yang dinamis dan dapat disesuaikan.

12. Liquid Crystal Display (LCD)


   Fungsi utama Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebagai penampil informasi visual pada berbagai perangkat elektronik dengan cara mengontrol cahaya. LCD bekerja dengan memanfaatkan kristal cair yang dapat mengatur polarisasi cahaya dari lampu latar, sehingga dapat menciptakan teks, gambar, atau video yang terlihat pada layar.
  • Lampu Latar (Backlight): Sumber cahaya putih (biasanya LED) berada di bagian belakang susunan kristal cair.
  • Perubahan Polarisasi: Ketika arus listrik diterapkan pada kristal cair, orientasi molekulnya akan berubah.
  • Modulasi Cahaya: Perubahan orientasi kristal cair ini memodulasi cahaya yang melewatinya, mengatur jumlah dan warna cahaya yang bisa diteruskan oleh filter polarisasi, sehingga membentuk gambar atau teks yang diinginkan.

13. Buzzer


   Fungsi buzzer sebagai komponen elektronik adalah mengubah sinyal listrik menjadi suara (alarm atau peringatan) untuk memberikan umpan balik atau notifikasi kepada pengguna, seperti saat terjadi kesalahan, proses selesai, atau kondisi penting lainnya.
  • Pemberi Informasi: Memberi tahu pengguna tentang suatu kondisi atau peristiwa, contohnya saat multimeter mendeteksi tegangan listrik atau saat alarm keamanan berbunyi.
  • Indikator Status: Menunjukkan apakah sebuah sistem atau perangkat telah aktif, berubah status, atau mencapai batas tertentu, seperti pada jam alarm atau mesin cuci.
  • Sistem Peringatan: Mengingatkan pengguna akan potensi bahaya atau kesalahan, seperti peringatan suara pada kendaraan mundur atau detektor asap.

14. Resistor


  Fungsi resistor adalah menghambat, membatasi, dan mengatur aliran arus listrik serta menurunkan atau membagi tegangan dalam suatu rangkaian elektronik. Resistor berfungsi melindungi komponen lain dari arus berlebih, memfasilitasi pembagian tegangan, dan memungkinkan penyesuaian level arus untuk operasi rangkaian yang optimal dan aman.
  • Pengaturan Arus: Resistor membatasi jumlah arus yang mengalir dalam rangkaian, melindungi komponen sensitif dari arus berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan.
  • Pengaturan Tegangan: Resistor dapat digunakan untuk menurunkan atau membagi tegangan pada titik-titik tertentu dalam rangkaian, memastikan komponen menerima tegangan yang sesuai.
  • Pembagi Tegangan: Dengan menggunakan dua resistor atau lebih, resistor dapat digunakan untuk membuat sirkuit pembagi tegangan, yang memungkinkan pengaturan nilai tegangan sesuai kebutuhan.
  • Pelindung Komponen: Dengan mengendalikan aliran arus, resistor bertindak sebagai pelindung untuk komponen lain seperti transistor agar tidak rusak akibat arus berlebihan.
  • Pengatur Sinyal: Resistor dapat digunakan untuk menyesuaikan kekuatan atau level sinyal dalam rangkaian elektronik.

15. Photoresistor


   Fungsi photoresistor adalah mengubah resistansinya berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya, di mana resistansinya akan menurun saat cahaya bertambah terang dan meningkat saat cahaya berkurang atau gelap. Komponen ini bekerja sebagai sensor cahaya untuk mengontrol rangkaian elektronik otomatis, seperti menyalakan lampu jalan saat senja atau mengukur intensitas cahaya.

  • Kontrol Pencahayaan: Fotoresistor digunakan untuk mengendalikan lampu, seperti lampu jalan yang otomatis menyala di malam hari dan mati di pagi hari.
  • Sensor Cahaya: Sebagai sensor cahaya dalam berbagai perangkat, fotoresistor dapat mendeteksi ada tidaknya cahaya atau mengukur intensitasnya.
  • Perangkat Otomatis: Dapat digunakan dalam rangkaian kontrol otomatis, jam alarm, dan perangkat elektronik lainnya yang perlu bereaksi terhadap perubahan cahaya.
  • Pengukuran Fotografi: Alat pengukur cahaya pada kamera juga menggunakan prinsip kerja fotoresistor untuk menentukan eksposur yang tepat.


Komentar

Postingan Populer